Informasi Rehabilitasi Narkoba
Senin, 05 Maret 2012
Jumat, 02 Desember 2011
Inspiring Movies on Drug Rehab
28 Days
A disastrous drunken episode lands successful New York journalist Gwen Cummings (Sandra Bullock) inrehab where she encounters a bizarre assortment of characters and some unique rituals during her touching and often hilarious road to recovery.
- Starring: Sandra Bullock, Viggo Mortensen
- Directed by: Betty Thomas
- Runtime: 1 hour 45 minutes
- Release year: 2000
- Studio: Columbia
Trainspotting (1996)
Renton, deeply immersed in the Edinburgh drug scene, tries to clean up and get out, despite the allure of the drugs and influence of friends.
Director:
Danny BoyleTraffic (2000)
A conservative judge is appointed by the President to spearhead America's escalating war against drugs, only to discover that his teenage daughter is an addict.
Director:
Steven SoderberghWhen a Man Loves a Woman (1994)
An airline pilot and his wife are forced to face the consequences of her alcoholism when her addictions threaten her life and their daughter's safety. While the woman enters detox, her husband must face the truth of his enabling behavior.
Director:
Luis MandokiDrugstore Cowboy (1989)
A realistic road movie about a drug addict, his 'family', and their inevitable decline into crime. Several drug users come together in this crime drama during the 1970s and because they are low on cash, end up cleaning out a number of drug stores all over the country. Bob Hughes played by Matt Dillon realizes that he needs to clean up his act after disaster strikes and he has no other choice.
Not My Kid (TV 1985)
100 min - Drama
A teenaged drug addict is sent to Dr. Royce's controversial drug intervention program where the addicts in the program confront each other in supervised group meetings...
Not My Kid is about a teenager who enterer a drug intervention program supervised by the infamous Dr. Royce. The drug addicts are made to interact with each other during group meetings and share stories from their past. The girl’s parents find this aspect horrifying and remain in denial till she takes them through the details of her drug addiction.
Director:
Michael TuchnerClean and Sober (1988)
Michael Keaton plays Daryl Poynter, a hot shot real estate agent who just happens to have a cocaine and drinking problem...
Daryl Poyner is a well-known real estate agent who is battling with a severe cocaine problem. He wakes up one morning beside a woman who seems to have overdosed on cocaine and he also finds out that some money has been stolen from his bank account. He runs to a drug rehabilitation centre in order to avoid the law which is when he meets Morgan Freeman. This is when he realizes that he ran to the right place.
Director:
Glenn Gordon CaronWriter:
Tod CarrollLondon Kills Me (1991)
For want of a nail a shoe was lost, for want of a shoe... a young man's life is almost lost.....
London Kills Me is about a young man who wants to pull himself out of the drug scene in London. However, he can only do this if he can present the drug lord with a pair of shoes.
Director:
Hanif KureishiWriter:
Hanif KureishiLady Sings the Blues (1972)
The story of the troubled life and career of the legendary Jazz singer, Billie Holiday.
Billie Holiday turned Elinore Harris, spends most of her life as a prostitute and a cleaning woman. She is raped several times after which she fulfills her dream of making it big as a jazz singer. The pressure of it all leads her to abuse substances like heroin. Her friends help her through it all and encourage her to give up the habit.
Director:
Sidney J. FurieLittle Fish (2005)
Little Fish is about a recovering drug addict named Tracey Heart who must help her ex-boyfriend leave behind his addiction as well. It almost triggers off her own addiction but she manages to stay afloat and realizes that she has to face the music in the end.
Director:
Rowan WoodsWriter:
Jacquelin PerskeKamis, 01 Desember 2011
FAN KAMPUS
Profile
Cisarua, Bogor, Indonesia
FAN singkatan dari For All Nations. FAN Campus, berdiri pada tanggal 15 oktober 1999 adalah lembaga rehabilitasi bagi korban penyalahgunaan narkoba dan menejemen tingkah laku. FAN Campus berada dibawah naungan Yayasan Untuk Segala Bangsa, sebuah organisasi sosial nirlaba yang bergerak di bidang pendidikan non formal, khususnya perubahan pola pikir, prilaku dan komunikasi. Meskipun pimpinan dan pengurus bekerja secara sukarela, FAN Campus dikelola dengan diatur secara profesional. Kelancaran program rehabilitasi dikendalikan dengan terencana, seksama dan terpadu dengan bimbingan para konselor yang terlatih, bahu membahu mereka bekerjasama dengan berbagai tenaga ahli seperti psikolog, psikiater, dokter dan sabagainya Contact Person : 0251- 8255707 08561755733
Tentang Kami
FAN Campus menerapkan metode Therapeutic Community (TC). Sebuah sistem yang dikembangkan oleh organisasi sosial yang dikenal dengan sebutan DAYTOP, oraganisasi nirlaba dengan kantor pusat di New York, Amerika Serikat. Metode ini sangat dikenal diseluruh dunia karena tingkat keberhasilannya yang tinggi.
TC mempraktekkan kehidupan sehat dan harmonis dalam suatu komunitas yang terjaga dan penuh persaudaraan. Metode TC juga menekankan pentingnya pelatihan kedisiplinan, kepatuhan dan tanggung jawab. Dengan demikian, diharapkan para anak didik dapat menjadi pribadi-pribadi yang tangguh yang suka bekerja keras, tetapi penuh percaya diri, tidak mudah menyerah, tetapi tetap rendah hati.
FAN Campus melihat masalah pecandu narkoba bukan sebagai persoalan fisik semata, melaikan lebih sebagai masalah interaksi antara biologis, psikologis, emosi, spiritual dan sosial.
Struktur Program
a. Entry & Induction Phase – 3 sampai 4 Minggu
Tujuan: Observasi dan penilaian terhadap prilaku, dimulainya perubahan awal.
b. Primary Phase – 1 sampai 6 Bulan
Tujuan: Stabilitasi dan peningkatan perubahan, pembentukan prilaku.
c. Re-Entry Phase – 6 Bulan
Tujuan : Penanaman kembali norma-norma dasar dan perkembagan pribadi. Persiapan untuk
kembali kedunia luar.
d. After Care Phase – 12 Bulan setelah kelulusan dari program
Tujuan: Memonitor proses pemulihan, mempertahankan norma dasar yang telah dipelajari,
mendukung gaya hidup bersih – Sober dan pencegahan kekambuhan (Relapse
Prevention).
Lokasi
Jauh dari kebisingan dan hiruk pikuknya ibu kota. FAN Campus terletak diketinggian 900 meter diatas permukaan laut. Dalam lahan seluas 5 hektar, ia dikelilingi oleh keindahan panorama gunung Salak, gunung Gede dan gunung Pangrango. Dengan suasana yang demikian, FAN Campus merupakan tempat yang ideal untuk sebuah rehabilitasi. Lingkungan yang tentram, damai dan indah sangat membantu para anggotanya mengembalikan energi yang hilang dan menyegarkan kembali jiwa yang lelah.
Contact Person
KONSELING GRATIS : (0251) – 8255707
FACILITY FAN CAMPUS :
JL. JURANG NO.28, DESA TUGU UTARA CISARUA
BOGOR – JAWA BARAT
TELP/FAX : (0251) – 8255707
PRIMARY HOUSE : (0251) – 9141075
RE-ENTRY HOUSE: (0251) – 9141074
PEKA
Rumah Singgah Peka Obati Korban Pengguna Narkoba
BOGOR (Pos Kota) – Minimnya tempat rehabilitasi, membuat masyarakat yang peduli akan kesembuhan korban pengguna narkoba, lalu mendirikan Rumah Singgah Peka atau tempat rehabilitasi bagi pecandu narkotika psikotropika dan zat adiktif (napza).
Rumah Singgah Peka ini diperuntukan untuk korban dari kalangan menengah ke bawah. Walau berjalan dengan keterbatasan fasilitas, rumah singgah ini ternyata menjadi pilihan korban narkoba yang ingin kembali hidup sehat. Pasalnya ditempat ini, ada sebuah fasilitas yang tidak dimiliki pusat-pusat rehabilitasi pada umumnya.
“Keistimewaan Rumah Singgah Peka ini yakni, semua klien yang datang secara sukarela tanpa paksaan dari pihak tertentu. Tidak juga dipungut biaya,” kata Sam Nugraha, pengelola Rumah Singgah Peka kepada wartawan.
Sam yang juga mantan pecandu napza ini menambahkan, dirinya bangga bisa menolong orang lain dengan berdirinya tempat ini. Ia menuturkan, untuk semua operasional, pihaknya mendapatkan dana bantuan dari Komisi Penanggulangan Aids Nasional (KPA) Global Fund.
Luas bangunan yang berdiri diatas lahan seluas kurang lebih seribu meter persegi ini, berada di Jalan Cifor 50, Sindang Barang Jero, Kampung Pilar Satu Bogor atau tepatnya di samping area pelestarian hutan yang dikelola negara Prancis ini.
Sam juga mengecam rehabiitasi yang ada selama ini umumnya menggunakan metode di bawah tekanan. Seperti, penerapan sistem hukuman (punishment) sampai tindakan ekstrem, yakni merendam pecandu ke dalam kolam air.
Cara-cara konvensional tersebut, mungkin bisa meredam permasalahan candu, namun tidak serta-merta menyelesaikan masalah. “Ada masalah yang lebih besar, yakni mentalitas dan kepercayaan diri para pecandu. Itu yang coba kami sembuhkan,” katanya.
Berdasarkan data, mayoritas kliennya berasal dari wilayah Bogor. Mereka dari kalangan menengah ke bawah, dengan usia 19-45 tahun. Para korban ditangani sepuluh pekerja yang terdiri dari enam konselor dua manajer program, dua psikolog, seorang sekretaris, keuangan. “Niat untuk berubah harus datang dari si pecandu itu sendiri. Makanya banyak dari mereka yang berhasil dan hidup sehat,”paparnya sambil menambahkan, klien yang berobat disediakan tempat menginap.
Kini terdapat sekitar 47 pasien pecandu, yang terdiri dari satu orang pecandu ekstasi, satu pecandu mariyuana, serta satu orang pecandu shabu. Sisanya pecandu heroin atau putaw.
(yopi/sir)
KARISMA
|
|
Langganan:
Postingan (Atom)