Jumat, 02 Desember 2011

Inspiring Movies on Drug Rehab




28 Days

A disastrous drunken episode lands successful New York journalist Gwen Cummings (Sandra Bullock) inrehab where she encounters a bizarre assortment of characters and some unique rituals during her touching and often hilarious road to recovery.
  • Starring: Sandra Bullock, Viggo Mortensen
  • Directed by: Betty Thomas
  • Runtime: 1 hour 45 minutes
  • Release year: 2000
  • Studio: Columbia




    Trainspotting (1996)

    R  94 min  -  Crime | Drama   -  19 July 1996 (USA)
     


    Renton, deeply immersed in the Edinburgh drug scene, tries to clean up and get out, despite the allure of the drugs and influence of friends.

    Director:

    Danny Boyle

    Writers:

    Irvine Welsh (novel), John Hodge (screenplay)
     



    Traffic (2000)

    R  147 min  -  Crime | Drama | Thriller   -  5 January 2001 (USA)

    A conservative judge is appointed by the President to spearhead America's escalating war against drugs, only to discover that his teenage daughter is an addict.

    Writers:

    Simon Moore (miniseries Traffik), Stephen Gaghan (screenplay)


     

    When a Man Loves a Woman (1994)

    R  126 min  -  Drama | Romance   -  13 May 1994 (USA)

    An airline pilot and his wife are forced to face the consequences of her alcoholism when her addictions threaten her life and their daughter's safety. While the woman enters detox, her husband must face the truth of his enabling behavior.

    Director:

    Luis Mandoki




    Drugstore Cowboy (1989)

    R  102 min  -  Crime | Drama   -  October 1989 (USA)

    A realistic road movie about a drug addict, his 'family', and their inevitable decline into crime. Several drug users come together in this crime drama during the 1970s and because they are low on cash, end up cleaning out a number of drug stores all over the country. Bob Hughes played by Matt Dillon realizes that he needs to clean up his act after disaster strikes and he has no other choice.

    James Fogle (novel), Gus Van Sant (screenplay), and 2 more credits »





    Not My Kid (TV 1985)

    100 min  -  Drama

    A teenaged drug addict is sent to Dr. Royce's controversial drug intervention program where the addicts in the program confront each other in supervised group meetings...
    Not My Kid is about a teenager who enterer a drug intervention program supervised by the infamous Dr. Royce. The drug addicts are made to interact with each other during group meetings and share stories from their past. The girl’s parents find this aspect horrifying and remain in denial till she takes them through the details of her drug addiction.



    Director:

    Michael Tuchner

    Writers:

    Christopher Knopf (teleplay), Beth Polson (story), and 1 more credit »







    Clean and Sober (1988)

    R  124 min  -  Drama   -  10 August 1988 (USA)

    Michael Keaton plays Daryl Poynter, a hot shot real estate agent who just happens to have a cocaine and drinking problem...
    Daryl Poyner is a well-known real estate agent who is battling with a severe cocaine problem. He wakes up one morning beside a woman who seems to have overdosed on cocaine and he also finds out that some money has been stolen from his bank account. He runs to a drug rehabilitation centre in order to avoid the law which is when he meets Morgan Freeman. This is when he realizes that he ran to the right place.



    Writer:

    Tod Carroll






    London Kills Me (1991)

    R  107 min  -  Comedy | Drama   -  13 December 1991 (UK)

    For want of a nail a shoe was lost, for want of a shoe... a young man's life is almost lost.....
    London Kills Me is about a young man who wants to pull himself out of the drug scene in London. However, he can only do this if he can present the drug lord with a pair of shoes.

    Director:

    Hanif Kureishi









    Lady Sings the Blues (1972)

    R  144 min  -  Biography | Drama | Music   -  12 October 1972 (USA)

    The story of the troubled life and career of the legendary Jazz singer, Billie Holiday.
    Billie Holiday turned Elinore Harris, spends most of her life as a prostitute and a cleaning woman. She is raped several times after which she fulfills her dream of making it big as a jazz singer. The pressure of it all leads her to abuse substances like heroin. Her friends help her through it all and encourage her to give up the habit. 

    Director:

    Sidney J. Furie

    Writers:

    Chris Clark (screenplay), Suzanne De Passe (screenplay), and 3 more credits »







    Little Fish (2005)

    R  114 min  -  Crime | Drama | Romance   -  8 September 2005 (Australia)


    Little Fish is about a recovering drug addict named Tracey Heart who must help her ex-boyfriend leave behind his addiction as well. It almost triggers off her own addiction but she manages to stay afloat and realizes that she has to face the music in the end.

    Director:

    Rowan Woods

    Kamis, 01 Desember 2011

    FAN KAMPUS

    Profile
    Cisarua, Bogor, Indonesia
    FAN singkatan dari For All Nations. FAN Campus, berdiri pada tanggal 15 oktober 1999 adalah lembaga rehabilitasi bagi korban penyalahgunaan narkoba dan menejemen tingkah laku. FAN Campus berada dibawah naungan Yayasan Untuk Segala Bangsa, sebuah organisasi sosial nirlaba yang bergerak di bidang pendidikan non formal, khususnya perubahan pola pikir, prilaku dan komunikasi. Meskipun pimpinan dan pengurus bekerja secara sukarela, FAN Campus dikelola dengan diatur secara profesional. Kelancaran program rehabilitasi dikendalikan dengan terencana, seksama dan terpadu dengan bimbingan para konselor yang terlatih, bahu membahu mereka bekerjasama dengan berbagai tenaga ahli seperti psikolog, psikiater, dokter dan sabagainya Contact Person : 0251- 8255707 08561755733

     

    Tentang Kami


    FAN Campus menerapkan metode  Therapeutic Community (TC). Sebuah sistem yang dikembangkan oleh organisasi sosial yang dikenal dengan sebutan DAYTOP, oraganisasi nirlaba dengan kantor pusat di New York, Amerika Serikat. Metode ini sangat dikenal diseluruh dunia karena tingkat keberhasilannya yang tinggi.
              TC mempraktekkan kehidupan sehat dan harmonis dalam suatu komunitas yang terjaga dan penuh persaudaraan. Metode TC juga menekankan pentingnya pelatihan kedisiplinan, kepatuhan dan tanggung jawab. Dengan demikian, diharapkan para anak didik dapat menjadi pribadi-pribadi yang tangguh yang suka bekerja keras, tetapi penuh percaya diri, tidak mudah menyerah, tetapi tetap rendah hati.
             FAN Campus melihat masalah pecandu narkoba bukan sebagai persoalan fisik semata, melaikan lebih sebagai masalah interaksi antara biologis, psikologis, emosi, spiritual dan sosial.  

    Struktur Program


              a. Entry & Induction Phase – 3 sampai 4 Minggu                                                           
                 Tujuan: Observasi dan penilaian terhadap prilaku, dimulainya perubahan awal.
             b. Primary Phase – 1 sampai 6 Bulan
                 Tujuan: Stabilitasi dan peningkatan perubahan, pembentukan prilaku.
             c. Re-Entry Phase – 6 Bulan                                                                                 
                 Tujuan : Penanaman kembali norma-norma dasar dan perkembagan pribadi. Persiapan untuk   
                               kembali kedunia luar.
             d. After Care Phase – 12 Bulan setelah kelulusan dari program     
                 Tujuan:  Memonitor proses pemulihan, mempertahankan norma dasar yang telah dipelajari,  
                                mendukung gaya hidup bersih – Sober dan pencegahan kekambuhan (Relapse  
                                Prevention).
       

    Lokasi


    Jauh dari kebisingan dan hiruk pikuknya ibu kota. FAN Campus terletak diketinggian 900 meter diatas permukaan laut. Dalam lahan seluas 5 hektar, ia dikelilingi oleh keindahan panorama gunung Salak, gunung Gede dan gunung Pangrango. Dengan suasana yang demikian, FAN Campus merupakan tempat yang ideal untuk sebuah rehabilitasi. Lingkungan yang tentram, damai dan indah sangat membantu para anggotanya mengembalikan energi yang hilang dan menyegarkan kembali jiwa yang lelah.

     

    Contact Person


    KONSELING GRATIS : (0251) – 8255707
    FACILITY FAN CAMPUS :
    JL. JURANG NO.28, DESA TUGU UTARA CISARUA
    BOGOR – JAWA BARAT
    TELP/FAX : (0251) – 8255707
    PRIMARY HOUSE : (0251) – 9141075
    RE-ENTRY HOUSE: (0251) – 9141074
    E-MAIL : fan.campus@yahoo.com 
                      fancampus001@gmail.com

    PEKA


    Rumah Singgah Peka Obati Korban Pengguna Narkoba

    BOGOR (Pos Kota) – Minimnya tempat rehabilitasi, membuat masyarakat yang peduli akan kesembuhan korban pengguna narkoba, lalu mendirikan Rumah Singgah Peka atau tempat rehabilitasi bagi pecandu narkotika psikotropika dan zat adiktif (napza).
    Rumah Singgah Peka ini diperuntukan untuk korban dari kalangan menengah ke bawah. Walau berjalan dengan keterbatasan fasilitas, rumah singgah ini ternyata menjadi pilihan korban narkoba yang ingin kembali hidup sehat. Pasalnya ditempat ini, ada sebuah fasilitas yang tidak dimiliki pusat-pusat rehabilitasi pada umumnya.
    “Keistimewaan Rumah Singgah Peka ini yakni, semua klien yang datang secara sukarela tanpa paksaan dari pihak tertentu. Tidak juga dipungut biaya,” kata Sam Nugraha, pengelola Rumah Singgah Peka kepada wartawan.
    Sam yang juga mantan pecandu napza ini menambahkan, dirinya bangga bisa menolong orang lain dengan berdirinya tempat ini. Ia menuturkan, untuk semua operasional, pihaknya mendapatkan dana bantuan dari Komisi Penanggulangan Aids Nasional (KPA) Global Fund.
    Luas bangunan yang berdiri diatas lahan seluas kurang lebih seribu meter persegi ini, berada di Jalan Cifor 50, Sindang Barang Jero, Kampung Pilar Satu Bogor atau tepatnya di samping area pelestarian hutan yang dikelola negara Prancis ini.
    Sam juga mengecam rehabiitasi yang ada selama ini umumnya menggunakan metode di bawah tekanan. Seperti, penerapan sistem hukuman (punishment) sampai tindakan ekstrem, yakni merendam pecandu ke dalam kolam air.
    Cara-cara konvensional tersebut, mungkin bisa meredam permasalahan candu, namun tidak serta-merta menyelesaikan masalah. “Ada masalah yang lebih besar, yakni mentalitas dan kepercayaan diri para pecandu. Itu yang coba kami sembuhkan,” katanya.
    Berdasarkan data, mayoritas kliennya berasal dari wilayah Bogor. Mereka dari kalangan menengah ke bawah, dengan usia 19-45 tahun. Para korban ditangani sepuluh pekerja yang terdiri dari enam konselor dua manajer program, dua psikolog, seorang sekretaris, keuangan. “Niat untuk berubah harus datang dari si pecandu itu sendiri. Makanya banyak dari mereka yang berhasil dan hidup sehat,”paparnya sambil menambahkan, klien yang berobat disediakan tempat menginap.
    Kini terdapat sekitar 47 pasien pecandu, yang terdiri dari satu orang pecandu ekstasi, satu pecandu mariyuana, serta satu orang pecandu shabu. Sisanya pecandu heroin atau putaw.
    (yopi/sir)

    KARISMA







    Tentang kami:
    Yayasan Karisma didirikan pada Desember 2001, oleh orang-orang yang kehidupan keluarganya pernah secara langsung dipengaruhi oleh adiksi narkoba. Yayasan Karisma adalah organisasi nirlaba yang berbasis kemasyarakatan, yang didanai secara pribadi dan sukarela oleh warga masyarakat yang sangat peduli menyikapi ancaman meningkatnya bahaya akibat adiksi narkoba dan masalah yang terkait HIV/AIDS.
    Yayasan Karisma adalah organisasi yang didukung oleh tim yang memiliki pengalaman ekstensif dalam adiksi narkoba dan masalah terkait.
    Kolaborasi dengan Family Health International - Aksi Stop Aids
    Pada April 2004, Karisma telah ditunjuk sebagai salah satu perwakilan pelaksana dari Family Health International - Aksi Stop AIDS, lembaga internasional yang mendukung program HIV/AIDS atas dukungan USAID. Secara khusus, Karisma telah menerima bantuan untuk melaksanakan program intervensi HIV/AIDS diantara pengguna narkoba suntik.
    Kerjasama dengan LSM lain.
    Melihat kenyataan bahwa adiksi berkaitan erat dengan masalah lainnya, terutama hubungan penggunaan jarum suntik dengan penyebaran HIV/AIDS, maka Yayasan Karisma menjalin kerjasama dengan Yayasan Mitra Indonesia yang bergerak di bidang penanganan masalah HIV/AIDS. Kerjasama ini dimulai sejak April 2003, saat Karisma membutuhkan bantuan dalam melakukan VCT (Voluntary Counselling Test) yaitu pelaksanaan tes HIV secara sukarela, dimulai dengan tes untuk residen dan staf kami. Seiring dengan berjalannya waktu, kerjasama ini berkembang dalam komitmen menyediakan layanan VCT dan pusat informasi serta drop-in center.
    Kerjasama ini mendorong Karisma dan YMI untuk mengundang PITA (Positive Aftercare) dan membentuk kerjasama segitiga dalam payung Jakarta HIV/AIDS & Recovery Society (JARS).
    Selain kerjasama di atas, Karisma juga bekerja sama dengan Pusat Aftercare Kapeta dan Wisma Adiksi dalam menyediakan tenaga pengajar pemulihan 12 langkah.
    Pusat Pemulihan Karisma menyediakan layanan perawatan intensif bagi pecandu, dimulai dengan proses pemulihan menuju gaya hidup sehat dan positif tanpa narkoba.
    DROP-IN & Pusat Informasi KARISMA menyediakan layanan bagi pecandu dan keluarga, mendampingi mereka untuk mengambil langkah awal yang berani untuk menghadapi adiksi dan bersama-sama memulai proses mengambil tanggung jawab pribadi.


    PROGRAM:
    Yayasan Karisma didukung oleh tim profesional yang berpengalaman luas dalam bidang perawatan adiksi, pemulihan dan intervensi HIV/AIDS pecandu narkoba. Dua direktur yang saat ini memimpin yayasan ini juga berperan sebagai pelatih dan fasilitator bagi lembaga pemerintah seperti Departemen Sosial dan Departemen Kesehatan dan juga Badan Narkotika Propinsi Jakarta dan Nasional.
    Yayasan Karisma bertekad untuk menerapkan standar internasional dalam dukungan pelayanan dan dalam pemulihan yang diberikan bagi pecandu narkoba. Program utama yang diberikan disebut “bio-psiko-sosial-spiritual” yang khusus dirancang untuk membantu para pecandu mengambil tanggung jawab untuk dirinya sendiri. Berpegang pada motto “I Take Full Responsibility” yaitu “Saya pribadi bertanggung jawab penuh”, program difokuskan pada kehidupan pecandu dan keluarganya. Dengan memahami sebab dan akibat dari adiksi, serta menerima kenyataan yang pahit dari konsekuensi buruknya, para pecandu narkoba yang didukung oleh keluarganya, dipacu untuk memulai proses pengubahan menuju pemulihan.
    Karisma menjalankan program yang meliputi:
    • Program rawat inap selama 4 bulan.
    • Program Relapse/ Kekambuhan
    • Program Pasca Perawatan (Aftercare)
    • Konseling bagi pecandu dan keluarga pecandu
    • Program 12 langkah bagi keluarga dan orang dekat pecandu
    • Program Pemulihan berbasis masyarakat 12 Langkah
    Selain program di atas, Karisma saat ini juga melaksanakan:
    • Program Penjangkauan Pecandu dan HIV/AIDS (Harm Reduction) di daerah Jakarta Timur
    • Pelayanan tes HIV sukarela (Voluntary Counselling Test).
    • Program edukasi informasi bagi masyarakat, sekolah, perguruan tinggi.
    • Pusat informasi dan hotline

    Untuk mendukung pencapaian sasaran tersebut, Karisma memiliki Pusat Pemulihan di Jakarta Selatan dan dua Pusat Informasi “Drop-in” yaitu di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur. Pusat Perawatan Karisma menyediakan perawatan dan penanganan intensif bagi pecandu dan juga konseling untuk pecandu serta keluarganya. Karisma mengembangkan dan menjalankan Program Perawatan dan Pemulihan narkoba, dengan tujuan agar klien yang diterima dapat mengembangkan landasan yang kuat selama 4 bulan rawat-inap dan pulih dari adiksi Program tersebut juga mencakup kesadaran atas HIV/AIDS, test HIV/AIDS dan Hepatitis C dan dilanjutkan dengan program Pasca Perawatan selama 3 bulan.
    Pusat Informasi “Drop-in” Karisma menyediakan program penanganan adiksi dan HIV/AIDS serta penjangkauan bagi pecandu dan Orang dengan HIV/AIDS (ODHA), bersama-sama dengan keluarganya. Pusat informasi tersebut mendorong keluarga penderita untuk menerima kenyataan atas adiksi narkoba dan memotivasi mereka ke arah tujuan akhir dari hidup yang sehat dan produktif dalam pemulihan.
    Fasilitas Pusat Pemulihan Adiksi Narkoba:
    Peruntukkan:
    Pemulihan Residen Laki-laki
    Kapasitas:
    26 (duapuluh enam) orang
    Program:
    Rawat Inap 4 (empat) bulan
    Fasilitas:
    ·  4 Km. Tidur Residen

    ·  5 Km. Mandi

    ·  R. Pertemuan

    ·  R. Makan

    ·  2R. Konseling

    ·  R. Konsultasi Medik

    ·  R. Kantor

    ·  Dapur

    ·  Lapangan olah-raga

    ·  Tempat parkir
    Peruntukkan:
    ·  Administrasi

    ·  Pertemuan 12 Langkah

    ·  Pertemuan Keluarga

    ·  Layanan Hotline

    ·  Aftercare Program

    ·  Outreach Program

    ·  Administrasi